Lika Liku Perjalanan Seorang Ibu dan Keluarga Untuk Kembali ke Kampung Halamannya
ibu Winarti (43) beserta keluarga harus mengianp untuk sementara di tempat
Dinas Sosial Jl. Gondosuli No. 25 Ponorogo. (siti Husnul / Ponorogo )
Rabu, 26
desember 2018.
Ponorogo, Kisah
berawal dari seorang ibu bernama Winarti berusia 43 tahun, yang harus menempuh
perjalanan panjang bersama suami dan anak semata wayangnya. Terik sinar
matahari enggan membuatnya untuk beristirahat sejenak melainkan masih
melanjutkan perjalanannya. Banyak rintangan yang dialaminya bersama keluarga,
mulai dari kehilangan uangnya dan harus menjual gadget sang suami, sehingga ia
sekeluarga harus melalui perjalanan panjang agar sampai ke jawa untuk menemui
saudaranya. Tanpa ia disadari, saudaranya hilang kontak.
Di balik semua
itu ada banyak hal yang harus dialami keluarga ibu Winarti, sebelumnya ia
sekeluarga masih sempat melakukan liburan dan menginap di sebuah hotel, setelahnya
ia kembali dari liburan saudaranya datang menemuinya untuk meminjam uang dengan
total 50 juta, karena ibu winarti sudah percaya dan satu-satunya saudara yang
paling dekat dengannya, sehingga ibu Winarti mau meminjamkan dengan sukarela.
Sampai akhirnya keluarga ibu winarti kembali dari liburannya, yakni ke kampung
halamanya yang berada di Lampung.
Setelah
beberapa hari setelahnya, Ibu winarti sekeluarga sangat membutuhkan uang untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan untuk membeli kebutuhan pokok yang akhirnya
memiliki niat meminta kembali uang yang dipinjam oleh saudaranya.sampai pada
akhirnya ibu Winarti melakukan perjalanan jauh dari Lampung menuju Jawa.
Saat akan
melakukan perjalanan jauh, ia memutuskan untuk menghubungi saudaranya jika ia
membutuhkan uangnya dan mendapat jawaban jika ingin uangnya dikembalikan harus
datang ke Jawa. Tanpa berpikir panjang ibu winarti sekeluarga berangkat menaiki
bus dengan uang secukupnya. Saat berada didalam bus ibu winarti sempat kehilangan
uangnya, karena kehilangan uang ia sudah tidak memilii uang lagi, sampai ia harus merelakan menjual gadget milik
suaminya yang terjual dengan harga 300 ribu karena sudah kepepet tidak ada uang
lagi.
Sampai tujuan
akhirnya, tepat di Jln Pramuka No. 120 Ronowijayan
Ponorogo ibu winarti sudah tidak bisa menahan letihnya setelah menempuh
perjalanan dengan bus, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki karena ia
sebelumnya sempat kurang sehat. sebelumnya ia beserta keluarga juga sempat bersinggah di beberapa pesantren
karena tidak ada tempat untuk beristirahat dan tempat untuk menginap.
Ibu Winarti
menceritakan bagaimana orang-orang memandangnya, seperti mencemoh dan seakan
tidak peduli dengan pertanyaan yang ditanyakan ibu Winarti saat berada didepan
sebuah rumah. “ onok wong mbak lagi jemur baju terus ndelok kulo langsung melbu
omah trus nutup lawange, ngirone kulo penjahat piye padahal hartane wong iku
enggak sepirone hartaku, kulo wae ndue perkebunan karet terus kulo iki yo
ngajar dadi guru SMP ” kata ibu Winarti kepada
seorang dosen yang ditemuinya.
Karena merasa
bingung dan tidak bisa menghubungi saudaranya, ditengah jalan beliau bertemu dengan
seorang dosen dan memberi arahan kepada ibu sekeluarga untuk mendatangi Dinas Sosial
agar diurus dan segera kembali ke kampung halamanya. Karena tidak memiliki
saudara atau keluarga yang berada di jawa sehingga harus diurus oleh pihak yang
bertugas.
Uang 50 juta
itu bukan nominal kecil, walaupun ibu winarti sekeluarga hidup dengan
berkecukupan tanpa harus meminjam uang saudara atau juga temannya. Uang dengan
nominal sebesar itu bagi orang lain sangat sulit untuk meminjamkannya meskipun
itu saudara ataupun keluarga yang lain. Tetapi bagi ibu Winarti tidak enggan
untuk meminjamkan uang karena merasa harus membantu seseorang yang sedang
membutuhkan bantuannya.
Tepat pukul
13.00, ada salah seorang mahasiswi yang dengan suka rela mengantarkan ibu
winarti beserta suami dan anaknya secara bergantian, “saya sempat menolak
tawarannya, kalau jarak kantor dinsos dekat kami akan tetap melanjutkan
perjalanan kami dengan berjalan kaki” cerita ibu winarti
Jarak antara
Dinsos dengan ibu Winarti memang tidak cukup dekat, jika harus berjalan kaki.
Ibu winarti sendiri terlihat letih dari raut wajahnya, yang sebenarnya saat itu
juga ibu winarti tubunya memang agak kurang sehat sehingga terlihat jelas bagaimana
letihnya setelah melakukan perjalanan panjang.
Berbagai
rintangan harus dijalani ibu winarti
sekeluarga, karena mendapat cemohan dari orang-orang yang melintas didepannya
dengan mengatakan seperti penjahat, penipu, dan yang lainnya. Ibu winarti
mengabaikannya dan terus berjalan untuk mencapai tempt tujuan, supaya ia dan
keluarga bisa segera diurus untuk kembali ke kampung halamanya oleh pihak yang
bertugas di Dinas Sosial.
Karena terlihat
tidak membawa barang bawaan, karena agar tidak berat membawa barang yang
lumayan banyak dan harus menitiptakan barang-barangnya di Terminal tempat
penitipan. Hal itu membuat ibu winarti harus menerima tuduhan dari pihak dinas
sosial karena mengira ibu winarti seorang penipu yang mengaku-mengaku sebagai
korban. Tetapi beberapa menit kemudian akhirnya pihak dari dinas sosial
memutuskan supaya ibu winarti sekeluarga untuk menginap sementara di tempat
dinas sosial sampai pihak Dinsos selesai mengumpulkan bukti dan mencari
informasi terkait ibu winarti dan sekeluarga, agar masalah segera terselesaikan
dan ibu Winarti sekeluarga bisa secepatnya pulang ke rumahnya.
Memang tidak
mudah mempercayai seseorang, walaupun itu salah satu keluarga sendiri memang
saat ini semua orang harus waspada agar lebih bijak saja dalam mengambil
keputusan apapun agar tidak beresiko fatal “ ucap ibu winarti sebagai bentuk
nasehatnya.
Dan akhirnya
ibu Winarti sekeluarga sudah cukup tenang ada tempat untuk menginap sementara,
menunggu sampai pihak Dinsos untuk menidak lanjuti kasus yang dialami ibu
Winarti dan keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar